Minggu, 18 Desember 2016

Perayaan Hari Guru di sekolah Abang Duo Doel



Lama juga tidak menulis..., gegara jaringan 4G sedang hp masih jadul. Alhasil jika kuota abis pulsa jg habis dimakan. Alhasil jadi ngirit2lah kalo pengen pake data di waktu siang hari, nasib oh nasib...hahaiiii.

Oh iya..., berikut cerita tentang perayaan Hari Guru di sekolahan abang Duo Doel, yang jatuh pada tanggal 25 November lalu. Abangnya si Duo Doel ini sekolahnya di SD Negeri. Awal cerita sih, sebagai ortu murid, kita denger-denger bahwa teman sekelasnya abang Duo Doel ini berencana akan merayakan Hari Guru tahun ini di kelas mereka. Sebelum-sebelumnya memang tidak pernah dirayakan. Anak-anak ini sepakat masing-masing akan menyumbang 2rb-2rb dan akan membelikan sebuah "kado" untuk guru kelasnya.

Jujur..., kita-kita sebagai ortu murid ngakak juga sih mendengar rencana anak-anak ini. Jika benar anak-anak patungan satu orang 2rb-2rb dengan jumlah siswa 32 orang di kelas, paling banyak uang yg terkumpul 64ribu. Kado apa ya yg harganya 64ribu..??? Paling-paling sekuntum bunga mawar dan beberapa batang coklat hahahha...kami orangtua murid yang sering kumpul-kumpul jadi tertawa geli dibuatnya.

Tapi lama-lama jadi timbul perasaan kasihan juga sih dengan anak-anak. Apalagi salah satu anak curhat  ke ortunya yang kebetulan juga curhat lagi ke kita bahwa mereka mau beliin kado buat gurunya tapi uangnya ga cukup. Alhasil akhirnya kita kumpulin dah ortu murid yang sering aktif ke sekolah..., bagaimana ini acara hari guru yang akan diadakan anak2, kita "cuekin" aja biar itu urusannya anak-anak ataukan perlu kita bantu? 

Akhirnya karena ortu murid sebagian besar pada cerita bahwa anak-anak mereka minta tolong untuk acara hari guru ini, maka sepakatlah kita bahwa kita sebagai ortu juga akan turut menyumbang. Setelah dihitung-hitung sebagai ortu kita sepakat akan membelikan cake untuk gurunya, dimana masing-masing ortu diharapkan bisa menyumbang 15ribu per orang.

Tau kan jika sekolahan negeri di Jakarta kagak boleh ada pungutan??. Nah, untuk sumbangan ini kita meminta  dengan hanya memilih sekitar 10-15 ortu murid yang selama ini memang selalu full support untuk kegiatan di sekolah, terutama dalam hal sumbang-menyumbang atau dengan kata lain banyak menyumbang sedikit bicara. Ortu murid yang bawel-bawel dan pelit-pelit alias nyumbang kagak tapi komplainnya panjang banget kita skip lah..., ga kita mintain. 

Pernah ada kasus sebelumnya..., kebetulan anak-anak mengeluh bahwa kelasnya panas banget, gerah apalagi jika matahari bersinar terik. Nah untuk membeli AC kan mahal jadi tidak mungkinlah, yg masuk akal ya membeli kipas angin. Kita sepakat masing-masing ortu menyumbang 10ribu. Datanglah perwakilan ortu murid ke rumah masing-masing ortu murid menjelaskan perihal keluhan anak-anak akan kelas yg panas dan kebutuhan  kipas angin ini. Alhasil ada beberapa ortu murid..., yg mungkin memang tidak mau menyumbang.., dengan alasan "Pak Ahok bilang tidak boleh ada pungutan di sekolah, walaupun itu seribu perak. Jadi yang mau menyumbang..., menyumbang saja. Tidak usah minta-minta sumbangan ke ortu murid yang lain ke rumah-rumah".

Ampuuun dijeee....., dengar cerita perwakilan ortu murid ini jadi gemes dah sama ortu macam di atas. Jika memang ga da uang kenapa ga bilang aja sih baik-baik.."Bu, maaf, saya banyak pengeluaran. Tidak bisa menyumbang dahulu. Mungkin lain kali ya". Nah gini kan enak.., perwakilan ortu murid juga pasti mengerti. Daripada berkata "Kata Ahok... Kata Ahok...!!" Demen bener dah bawa-bawa nama Ahok..., padahal itu tuh kipas buat anak-anaknya juga, nanti akan ikut menikmatin anginnya di dalam kelas. 

Hasil kunjungan ortu murid ke rumah-rumah ini kita jadi tau mana ortu murid yg gampang memberikan sumbangan, mana yg pelit, mana yg kondisinya benar-benar susah karena tidak punya suami atau tidak kerja atau yg banyak tanggungan. Dari  32 ortu murid kita medapatkan 10-15 ortu murid yg benar2  support memberikan sumbangan. 

Ortu murid yg janda, yang menganggur, yg banyak tanggungan....kita ga mintain sumbangan.  Apalagi yang bawel-bawel, yg banyak komplain... kita skiplah jauh-jauh. Karena justru yang buat capek hati ini orang-orang bawel yg jumlahnya hanya beberapa orang, kagak mau nyumbang tapi kita semua dibikin sakit hati mendengarkan omongannya.  Masa jumlah kita yg lebih banyak kalah dengan beberapa orang yang suka bikin ribut ini. 

Sebelumnya jika ada keperluan sumbangan  kelas biasanya  semua ortu murid kita ajak berembuk di grup WA kelas, tapi sekarang tidak lagi. Kita buat grup WA tersendiri yg khusus untuk donatur, dimana anggotanya khusus ortu  yg pada ikhlas menyumbang tapi tak banyak mengumbar. Ortu yang mau menyumbang tapi suka "cerita-cerita yang berlebihan" kita juga skip, ga kita mintain sumbangin dan ga kita masukin ke grup yang baru ini.

Dari grup donatur ini, dimana sebelumnya kita mengharapkan masing-masing ortu menyumbang 15ribu, untuk membeli sebuah cake seharga 150ribu..., tapi ternyata ortu murid banyak yang menyumbang lebih. Uang sumbangan yang terkumpul malah mencapai 375ribu. Alhamdulillah banget ya...

Dari uang 375ribu, banyak sekali makanan yang dapat dibeli untuk Hari Guru ini, rinciannya:
》 Cake Opera 19x19 @165rb
》Mocha Cake 15x15 @105rb
》Kue Bolem aneka rasa 1box @33rb
》 Kue Donat @2rb x 35 pcs = 70rb
》Sisa 2rb akan dibelikan untuk membeli piring sendok plastik tempat kue.

Berikut penampakannya...tralalaaaa....







Cerita yang sangat panjang ya dan lebay juga hahaaii...

Akhir kata....
Sekali lagi terima kasih yang sebanyak2nya untuk support mama2, bapak2 dan kaka2 wali kelas sekalian. Dan mohon maaf...,  namanya  tidak dapat kami sebutkan satu per satu ya... Semoga semua kebaikan mama2, bapak2 dan kaka2 semua mendapatkan balasan dengan kebaikan yg lebih banyak. Dimudahkan semua urusannya, dilancarkan semua rejekinya dan diberikan kesehatan yang berlimpah...Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar