Rabu, 08 Juni 2016

Hari ke 3 Ramadhan, 08 Juni 2016

Hari #3 Ramadhan, menu buka puasa malam ini adalah gado-gado padang, ayam kriuk-kriuk,  potongan buah plus kolak ubi. Semuanya home made by mama Doel bersaudara ya...

Untuk Gado-gado Padang bahan-bahan ambil stok yang ada di kulkas, yaitu: kentang, kacang panjang, mentimun, mie, telor, santan kara, gula merah dan kerupuk. Kentang dan telor direbus sampai matang kemudian diiris-iris. Kacang panjang, mie, setelah dipotong direndam air panas sekitar  5 menit. Timun dibersihkan kemudian juga diiriis-iris. Kerupuk digoreng.

Untuk kuah gado-gado, bumbunya: bawang merah, bawang putih, kencur/jahe, merica, cabe merah, gula merah yg ditumbuk. Semua bahan ini dihaluskan kemudian ditumis. Tambahkan daun jeruk, daun sereh, langkuas yang dikeprek. Aduk-aduk..., tambahkan air. Aduk-aduk..., masukan santan. Aduk-aduk sampai mendidih.., tambahkan garam dan penyedap. Icip-icip... siap disajikan.....

Untuk kolak campurannya hanya ubi merah dan pisang saja. Sederhana sekali memasaknya. Rebus air santan, masukkan gula merah yang ditumbuk halus, tambahan potongan kecil kayu manis plus daun pandan. Tunggu sampai mendidih, jika sudah mendidih masukan potongan ubi merah. Masak sampai ubi lunak. Masukkan irisan pisang. Terakhir tambahkan garam sedikit saja... Siap disajikaaannn....

Untuk ayam goreng kriuk-kriuk ala KFC ini, hadeuhh..., maaf ya saudara2nya, hasilnya selalu tidak memuaskan, alias tidak mengembang seperti yang dijual pedagang-pedagang. Ga ngerti juga saya, kenapa selalu gagal...

Untuk potongan irisan buah cukup buah pepaya dan buah melon... Inilah penampakannya...



Untuk ibadah di bulan Ramadhan ini, jujur saja, sejak tidak ada lagi ART atau si bibi yang bantuin di rumah, yg namanya khusyu dalam beribadah udah minus banget. Bocah-bocah, Doel bersaudara, selalu bikin gaduh dan selalu ada saja yang diperebutkan dan ujung2nya salah satu bocah ada yang menangis, terisak-terisak minta tolong manggil-manggil mamanya. Alhasil yang namanya beribadah selalu diselingi oleh ulah perilaku bocah Doel bersaudara.

Dan satu yang kadang membuat hati ini sedih...., ketika mengingat neneknya Doel bersaudara. Kadang-kadang kepikiran apakah dia sudah makan ataukah belum. Mengingat neneknya Doel bersaudara lebih memilih tinggal dengan adik lelaki.

Mmmhhh.., Ya Allah..., ampunilah aku, ibuku dan bapakku. Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi aku di waktu kecil. Aamiiinnn.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar