Sabtu, 30 Januari 2016

Belanja Promo Weekend di akhir Januari 2016


Dah masuk weekend lagi... Minggu ini minggu terakhir di bulan Januari 2016. Lihat-lihat stok keperluan buat memasak, menyuci dan mandi di lemari dah mulai pada menipis. 

Masuklah ke web dua tempat belanja terbesar dekat rumah, yaitu Gia** dan Carre***. Lihat-lihat barang promosinya sesuai keperluan, ternyata ada semua di dua supermarket ini. 

Tapi jika dilihat-lihat dari segi harga retail, sepertinya bagi pembeli dengan pembayaran tunai atau cash atau debit card macam kami ini maka di Gia** lebih murah ya. Maklumlah keluarga kami tidak ada yang memiliki CC alias kartu kredit. Setiap kali belanja baik di dept.store ataupun di supermarket selalu menggunakan kartu debit atau cash. 

Pilah pilih dan catat-catat niat belanja hari ini di Gia** adalah : 

*Filma Minyak Goreng Pouch 2 Lt @Rp17.900,-
*Rinso Deterjen Bubuk Anti Noda 1,4Kg @Rp18.900,-  
*Biore Body wash 450ml (semua jenis) @Rp15.800,- 
*Pepsodent Pasta Gigi Jumbo 190gr @Rp6.900,- 
*Mama Lime / Lemon Sabun Pencuci Piring Pouch 800ml (semua jenis) @Rp8.500,- 
*So Klin Deterje Cair Refll 800ml (semua jenis) @Rp9.900,- 
*Hit Aerosol Anti Nyamuk & Kecoa ORange & Lily Blossom 600ml @Rp24.900,- 
*Bango Kecap Manis Refill 600ml @Rp15.900,-  
*Giant Gula Pasir Lokal /premium 1kg @Rp11.900,- 
*Campina Es Krim 700ml (semua rasa) @Rp18.900,- 
*Diskon 40% Sosis Sapi Delicious 25’s 750gr dan Bakso sapi 25’s 340gr 
*GOlden Farm Shoestring, Crinkle Cut, Straight Cut 1kg @Rp25.900,-  
*Diskon 30% Aneka Biskuit Tango, Kokola, Timtam, Deka, Choco Mania
*Diskon 20% Aneka Teh Celup Sariwangi, Sosro, 2Tang, Walini, Goalpara 
*Diskon 25% Produk Kopi Bag Kopi Luwak, Javabica, Top Kopi, Bozz 
*Diskon 40% Mister Potato & Smax 
Indomilk Susu UHT Cokelat / Full Krim 1 lT @Rp10.700,- 
*Diskon 10% Produk Susu Bayi PEdiasure

Tambahan yg lain, seperti: pewangi pakaian, pembersih lantai, pembersih kamar mandi/toilet, kamper, sendal jepit...

Sudah cukup lengkap ya, list belanja minggu ini untuk mengisi kembali stok keperluan rumah yang mulai kosong. Yang pasti bakal berat oleh tentengan belanja nih.....


Jumat, 29 Januari 2016

Undangan Ulang Tahun Doel Bersaudara...


Hari Jumat ini sudah ada 4 undangan ulang tahun untuk Doel Bersaudara, 1 undangan dari teman sekolah Doel Peang dan 3 undangan lain dari teman bermain di rumah. Undangan dari teman rumah untuk Doel bersaudara tidak bermasalah karena lokasinya dekat dari rumah, jalan kaki santai-santai 10 menit juga sampai. Nah yang menjadi masalah justru undangan dari teman sekolah Doel Peang, di salah satu fastfoood makanan cepat saji, lumayan jauh dari rumah...harus naik angkot. 

Sebenarnya selain lokasinya yang jauh, juga ada permasalahan yang lain, yaitu mengenai anak dan keluarga anak yang mengundang. Teman sekolah Doel Peang yang mengundang ini, anggap saja nama Anisda..., anak ini jarang masuk sekolah bahkan dari awal semester 2 belum masuk sekolah sama sekali. Undangan ulang tahun ini tadi diantar ke sekolahan oleh saudara mamanya, dititipkan di salah satu orangtua murid.., Anisdanya sendiri bahkan masih tidak masuk juga sekolah hari ini. 

Ketika undangan diserahkan ke guru kelas untuk dibagi-bagikan buat anak-anak, gurunya bahkan sampai tertawa sambil merasa miris gitu deh. Miris mendekati sedih karena...ini info dari bu guru langsung. Ternyata Anisda ini selain udah lama ga masuk sekolah ternyata juga belum melunasi uang pangkal sekolah, uang seragam dan uang spp bulanan. Maklumlah Doel Peang kan sekolan di swasta jadi ga gratis bu ibu, masih bayar. Kalo mau gratis ya harus sekolah di sekolah negeri atau menggunakan SKTM Surat Keterangan Tidak Mampu. Selama tidak ada SKTM maka dianggap keluarga yang mampu. 

Sedangkan untuk semua sekolah negeri di Jakarta sudah gratis, tidak perlu SKTM, tidak ada pungutan sama sekali. Bahkan kita selaku walimurid, yang punya ide mengadakan uang kas sebulan Rp 5.000 per anak pun untuk keperluan menjenguk anak yg sakit dan hadiah untuk anak-anak saat kenaikan kelas akhir tahun pun dilarang oleh kepala sekolah yang negeri. Ga tau lah, yang pastinya Kepsek di sekolahan SD negeri tempat kakak Doel bersaudara sekolah begitu ngerinya jikw ada kegiatan pungut memungut uang di sekolahan....

Nah kembali ke teman sekolah Doel Peang...si Anisda. Lanjut...Rapor semester-1 Anisda sama sekali juga belom diambil oleh orang tuanya. Sudah pernah ditelpon juga tapi yang menerima telpon saudaranya, jawabnya iya bu, iya bu, nanti disampaikan ke orangtua Anisda. Ternyata Anisda tinggal disini bersama keluarga neneknya. Orangtuanya tinggal di Depok dan info neneknya sih dua-duanya, papa mamanya bekerja sehinga Anisda dititipkan di rumah neneknya. 

Sebelumnya Guru kelas Doel Peang berpikir, jangan-jangan Anisda dari keluarga yang tidak mampu karena begitu banyak yang belom dilunasi di sekolah.... Tapi melihat undangan ulang tahun dari Anisda hari ini, dimana lokasinya salah satu restoran cepat saji, harganya pasti tidaklah murah. Jadi timbul keraguan. Jangan-jangan sebenarnya orangtua Anisda mampu, tapi ga peduli dengan pendidikan anaknya. 

Buktinya mengadakan ulang tahun untuk anaknya bisa tetapi kenapa untuk biaya sekolah susah sekali ya? Ada apa gerangan? 

Berhubung orangtua Anisda juga tidak pernah hadir atau datang ke sekolah, karena Anisda selama ini dilihat selalu berangkat sendiri ke sekolah..., eh salah deh...., awal-awal sekolah menurut teman ortu yang lain, saudara mamanya ada antar, tapi setelah itu Anisda jalan sendiri... Jadi kita-kita ortu yang sering antar jemput anak ke sekolah, yang pasti tidak mengenal bagaimana orang tua Anisda..... 

Nah, bagi ortu-ortu, papa mama, yang dua-duanya bekerja sehingga dengan terpaksa anak dititipkan di nenek atau saudaranya....jika anaknya sekolah mohonlah diperhatikan anak di sekolah, ngobrol-ngobrol dengan guru sehingga ada komunikasi mengenai perkembangan anak-anaknya di sekolah. Kan cakep tuh ada komunikasi!! 

Kalau untuk kasus Anisda di atas, orang tuanya Anisda saya anggap bermasalah ya... Masalahnya untuk anaknya, keperluan sekolahnya kok ga diperhatikan, padahal ini lebih penting untuk masa depannya, sedangkan untuk ulang tahun anak yang cenderung pesta foya-foya hura-hura sesaat di restoran cepat saji kok bisa diadakan uangnya.... Orangtua yang bermasalah, kasihan anaknya.



Rabu, 27 Januari 2016

Jakarta Malam ini dan Mama...

Latihan Menulis....








Hujan baru saja mengguyur kota Jakarta. Terasa dingin malam ini...langit gelap, bintang pun tak keliatan menghiasi langit malam. Jika sedang sunyi seperti malam ini, jadi ingat dengan mama yang memilih tinggal dengan saudara yang di sana. Keadaannya sekarang pasti sudah bertambah tua keliatannya...

Benar-benar jauh sekali perubahan fisiknya mama jika dilihat-lihat semenjak ditinggal kepergian papa 5 tahun yang lalu menghadap sang pencipta. Awal-awal kepergian papa....sikap mama terlihat tidak ada yang berubah, masih suka berdandan seperti biasa, wajahnya masih terlihat cantik dan penuh energy dalam usianya yang sudah 53 tahun.

Tapi setahun kemudian...mulai ada perubahan. Mama nampak mulai gelisah dan melakukan hal-hal yang tidak jelas tujuannya dalam kehidupannya...,  dan bolak-balik menyatakan keinginannya untuk tinggal di kampung. Sebagai anak, kami mengingatkan untuk apa ia tinggal di kampung, bukan kah di kampung sudah tidak ada rumah lagi yang kita miliki..??

Rumah kami runtuh kena gempa besar yang mengguncang kampung kami beberapa tahun silam. Pemerintah ada memberikan bantuan dana untuk membangun kembali rumah penduduk yg kena musibah gempa, tetapi uang bantuan dari pemerintah itu tidak digunakan untuk membangun rumah, malah dibagi dua dengan sepupunya yang menjaga rumah kami di kampung dan akhirnya habis dipakai untuk hal-hal yang tidak ada hasilnya...

Apalagi...Mama sebagai anak tunggal, dari ibunya yang juga anak tunggal, tidak ada punya saudara kandung yang tinggal di kampung...yang ada hanya sepupu-sepupunya. Sedangkan sejak menikah dengan almarhum papa, awalnya hanya mama yang  diboyong pindah ke Jakarta oleh papa dan karena kemurahan Tuhan kami, Allah Yang Maha Pengasih, nasib baik pun berpihak kepada kami sehingga akhirnya kami sekeluarga semuanya bisa menetap di kota Jakarta ini.

Walaupun mama sudah dinasehatin jika pulang kampung nanti tak ada rumah lagi, tapi mama nekad tetap minta pulang kampung. Mama mengatakan bahwa ia memiliki uang tabungan yang banyak dan uang untuk tiket pesawat ia akan bayar sendiri...Nanti untuk tempat tinggal, banyak sepupu-sepupunya di kampung yang rumahnya besar-besar untuk ia menumpang tidur...

Ya sudahlah..., mengingat kami anak-anaknya disini juga tak bisa berbuat banyak melarang keinginan mama untuk pulang kampung. Terserah mama lah. Mungkin mama ingin mengenang kembali nostalgia masa-masa dahulu ia bertemu dengan papa di kampung sebelum menikah...

Hampir sebulan di kampung....mama pun mengatakan bahwa ia ingin kembali ke Jakarta, tidak kuat ia tinggal di kampung. Kata mama di kampung kehidupan tidak seramai Jakarta, ia merasa aneh, canggung dan tidak nyaman dengan kehidupan di kampung.... Kembali ke Jakarta....

Balik dari kampung...ternyata tidak menghilangkan kegelisahan hidup mama, yang ada malah ia tetap gelisah dan semakin tidak jelas maunya apa... Mama mengatakan ia ingin ke Pekan Baru menjenguk sepupunya yang lain...Ia ingin ke kota Medan menjenguk teman-teman masa kecilnya dahulu, ia ingin mengunjungi bosnya ketika kecil dahulu, ia ingin mencari sahabat-sahabatnya dahulu....Mama bilang ingin jalan-jalan dan menghibur diri...

Mungkin ketiadaan papa sangat memukul hati mama. Mama ternyata belum siap ditinggal papa...Kami anak-anaknya gadisnya pun ketiga-tiganya sudah keluar dari rumah, mengikuti kemana suami kami pergi membawa kami, disibukan dengan urusan rumah tangga kami, menjaga dan merawat anak-anak kami.

Sudah sering saat menjenguk mama, kami ajak tinggal dengan kami, tapi ia tidak mau, katanya ia masih sayang dengan rumah peninggalan almarhum papa.Ia merasa tak nyaman tinggal di rumah menantunya.

Masalah perasaan nyaman ini pastilah berbeda. Mama mungkin sudah biasa senang dengan rumahnya yang besar, yang luas dan tertata rapi. Tetapi ketika menengok ke rumah anak-anak gadisnya yang sudah bekeluarga yang ukurannya sangat standar, mungkin itu tak nyamannya mama. Padahal menurut kami lapang atau sempitnya rumah, rahasianya ada di dalam hati kita. Mmmhhhh...., entahlah. Mungkin berdoa memohon kebaikan buat mama lebih baik...

Selasa, 26 Januari 2016

Cerita tentang Dul Kancut dan Dul Peang

Latihan menulis indah....

Ini adalah foto si duo Dul, yaitu Dul Kancut dan Dul Peang. Dul kancut mempunyai kesenangan alias hobby memakai kancut. Kalau kancutnya satu aja sih ga masalah, tapi ini banyak berlapis-lapis...buat menutupi pantat dan kepala. Jika ditanya....Dul, kenapa memakai kancut banyak sekali di pantat dan kepala? Maka si Dul Kancut menjawab hanya dengan tawa hihihi-nya...

Dul Peang...Dul Peang mempunyai kesenangan alias hobby menggambar. Tapi yang bikin manyun itu gambarnya imut-imut sekali, sampai-sampai mau dikasih warna dengan crayon pun tidak bisa. Kalau diingatin...Dul, gambarnya besar-besar, jangan kecil-kecil macam semut gini, susah dikasih warnanya.... Ujung-ujungnya memble dan diakhiri mewek mewek....

Ampuun.... bisa geleng-geleng kepala melihat polah tingkahnya. Tapi ya sudahlah...mungkin ini masa-masa perkembangan ya, jadi kita amatin dan kita arahin saja. Yang paling penting syukur alhamdulillah duo Dul Kancut dan Dul Peang ini sehat-sehat slalu. Aamiiinnn.

Mulai Nge-Blok


Mulai Nge-Blok..... Alhamdulillah. Pertama nulis secara otodidak di sini. Pede banget dah yang pastinya, modal iseng ngikutin petunjuk-petunjuk yg ada di laman web pencarian google. 

Perasaan.....Senang ya, karena sudah bisa bikin blog sendiri heiheihei... Hanya saja untuk tampilan dan setting, belum begitu terlalu yakin apakah keliatannya bagus atau tidak. Moga-moga sih tidak terlalu mengecewakan. Tapi jika tampilan mengecewakan yang pasti harus diperbaiki lagi,, cari kurangnya dimana ya....

Demikian sedikit kata pengantar Mulai Nge-Blok dari saya..., sekian dan terima kasih. Semoga lancar jaya...!!