Ayahnya Doel bersaudara sedang libur..., jadilah kita diajak jalan-jalan. Kebetulan belakangan ini cuacanya mendung gelap sampai hujan terus dari siang hingga sore. Sepakat kita pilih yang dekat-dekat saja lokasinya dari rumah Mampang Prapatan. Paling malas terjebak kemacetan di jalanan akibat kondisi jalanan yang tergenang.
Tanya-tanyalah ke Doel bersaudara mereka mau makan bebek goreng apa ngga? Dengan semangat mereka menjawab mau dengan senangnya heheeiii.. sepertinya Doel bersaudara makanan favoritnya kalau ga ayam goreng, ya bebek goreng. Judulnya ada kata goreng.
Yo siiplah, akhirnya kita menuju Bebek Kaleyo yang di Tebet. Sebenarnya sudah beberapa kali makan disini, pengen mencoba makan di cabang lain. Tapi ya itulah.., sudah kuatir duluan terjebak kemacetan di jalan. Berangkatlah dari rumah Mampang Prapatan, awal mau lewat Kuningan Casablanca tapi karena biasanya macet panjang mendekati pintu masuk mall Kokas, alternatif kita lewat pancoran, dan seperti biasa karena keasyikan ngobrol-ngobrol kita bablas kelewatan, dan akhirnya putar balik lah di kolong jalan layang arah Kampung Melayu.
Di jalan cuaca dah mulai turun gerimis, dan sampai di lokasi sekitar jam 1-an siang. Lagi ramai-ramainya dengan waktu makan siang.
Oh iya, seperti biasa inilah hasil futo-futonya.
Oh iya, futo-futo ini kita ambil sebelum makanan utama terhidang ya, saat masih menunggu orderan makanannya disiapkan oleh pegawai rumah makan, dan juga futo-futonya setelah selesai makan-makan beratnya.
Belakangan kadang-kadang berasa suka hilang selera aja dah, kalau futo-futo saat makanan dah terhidang, jadi diakalin dengan cara sebelum dan sesudah makan-makan. Alhasil walaupun futo-futo tetap menikmati kehangatan hidangan.. Karena kalau bercerita ga da gambarnya kurang seru juga kan yaaa.. iya kan... iya kan... haihaiii
Oh iya.., sempat ada insiden juga sih, ayahnya Doel bersaudara lupa bawa uang kas. Saat mau bayar masih kurang 200-an lagi. Ingatnya beliau lagi makan di Bebek Kaleyo cabang Cikarang aja, kalau Bebek Kaleyo cabang Cikarang sudah bisa di debit, sedang disini hanya terima uang kas, ga bisa debit. Sempat komplain juga sih ayahnya Doel bersaudara pada mba kasirnya, katanya zaman gini hanya terima uang kas. Ga fleksibel banget sih mba...
Untung pas dikorek-dikorek di dalam tas saiyah masih ada selipan-selipan, coba kalau nggak ada.., kebayang macet-macetan lagi deh nyari-nyari atm di siang itu.